Bahasa Science tidaklah cukup

Di dunia ini hal yang selalu berada di pikiran gua science itu adalah segalanya, science itu bagaimana mengartikan alam disekitar kita, bagaimana kita berkomunikasi dengan alam, bagaimana kita berinteraksi dengan alam, bagaimana kita menyatu dengan alam.

Coba bayangkan saja, mengapa ada apel jatuh ke tanah, yang secara logika orang biasa kalau jatuh memang ke arah bawah, namun jika menggunakan bahasa science maka jatuh itu disebabkan gravitasi dan sampai ada besarannya juga, malah saat sd atau smp, kita menghitung waktu untuk suatu benda jatuh dengan berat dan gravitasi tertentu. Maksud gua, what the hell, sesuatu jatuh aja dihitung berapa lamanya waktu buat sampai nyentuh tanah.

Belum lagi saat gua kuliah ini gua makin banyak lagi belajar "peraturan-peraturan" yang ada di alam. Kenapa gua sebut peraturan? karena segalanya di dunia ini sudah ada kodratnya harus gimana, misalnya sifat-sifat dari fluida, nantinya berhubungan ke aerodinamis, nantinya bisa juga berhubungan ke head loss di pipa, bisa juga berhubungan ke sistem pendingin, atau ke segala hal lainnya. Namun jika segala persamaan dan rumus-rumus tersebut di otak-atik, ujung-ujungnya akan kembali lagi ke rumus atau sifat dasarnya, segalanya berhubungan satu sama lain...

Jadi gua selalu berusaha menyadari diri sendiri bahwa semua ini, semua keajaiban-keajaiban di alam ini adalah kekayaan dan kuasaa dari-Nya. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakan yang engkau dustakan"

Tapi seiringnya waktu gua sadar bahwa segala komunikasi atau pembahasaan ini tidak cukup hanya dilakukan dengan alam, maksud gua lu bisa ahli dalam menerjemahkan macem-macem bahasa alam ini, namun ternyata di dunia ini kita ga sendirian, kita tetap manusia yang dari SD udah diajarin bahwa manusia itu makhluk sosial. Jadi kalau gua awalnya ngebayangin bahwa manusia yang menguasai bermacam-macam pengetahuan tentang alam (Dia yang menemukan listrik, kendaraan, HP, bangunan-bangunan tinggi, AC yang selalu lu pake, bahkan laptop atau komputer yang lagi lu pake sekarang) bisa dengan mudah menguasai dunia, tapi ternyata tidak.....
Ternyata manusia yang "ahli" dalam hal "sosial" itulah yang nyatanya dapat memanipulasi segalanya agar dapat menjadi milik atau kuasa mereka.
Dalam hal ini gua tidak memetakan ipa dan ips, karena anak ipa banyak yang jago sosial, anak ips juga banyak yang lebih jago dari anak ipa.

Ok, sebenernya ini udah melenceng jauh banget dari apa yang awalnya mau gua tulis haha
Jadi intinya sebenernya gua mau nulis, "bahkan ketika lo merasa sudah mengerti bahasa-bahasa di alam, lu belum tentu dapat mengerti bahasa-bahasa pada manusia"
Kadang lu selalu dibingungkan dengan suatu hal yang bikin lu penasaran, "apakah maksud dari untaian kalimatnya tuh buat gua" atau "apa sih sebenernya yang dia pikirkan dalam pikirannya" atau "apakah gua yang salah mengartikan untaian katanya" atau apapun yang lu rasa lebih sulit pemecahannya daripada rumus-rumus pas kuliah.

All I believe
is it a dream
that comes crashing down on me
All that I hope
is it just smoke and mirrors
I want to believe ohh oh oh oh oh oh oh
But all that I hope
is it just smoke and mirrors
-smoke and mirrors, Imagine Dragons)

Comments

Popular Posts