Solve the Problems

 The best way to solve the problem is to solve it by yourself.

Terkadang hidup yang penuh lika liku masalah membuat kita menyalahkan keadaan, mencari pembenaran terhadap diri sendiri. Rasa lelah yang kita lalui, beban yang kita pikul, kadang kala membuat kita ingin membebankan permasalahan kita kepada hal - hal lain yang di luar kendali kita, and turned out it just made it worse. 

This last month taught me so many great lessons

Pelajaran terbaik yang gua dapat adalah untuk fokus terhadap diri sendiri, apa yang sudah dilakukan, apa yang bisa dilakukan kemudian.

My mom penyakit kankernya kambuh dan harus persiapan operasi yang ke 4 kali, plus harus tindakan kemoterapi yang berbarengan dengan radiasi sebelum proses operasi. Asuransi kesehatan really helps a lot, tapi banyak juga hal-hal yang harus ditanggung sendiri seperti vitamin bulanan, hotel agar dekat dengan tempat perawatan radiasi sebulan penuh, dan stok makanan dan minuman sehat lainnya. Pada awalnya gua selalu ingin menyalahkan keadaan, because it really helps a lot untuk menenangkan pikiran, tapi nyatanya hal ini hanya sebagai pelampiasaan sesaat dan tidak menyelesaikan masalah. Pada akhirnya gua belajar fokus ke apa yang bisa gua lakukan, seperti mencurahkan semua monthly salary gua buat perawatan nyokap, berusaha selalu ada buat jadi pendengar segala curahan hati nyokap, selalu berusaha menyemangati dan memberi doa yang terbaik yang bisa gua lakukan.

It so hard to do this by myself, dengan keadaan bokap dan saudara-saudara gua not helping at all, instead they just made it worse with their own problems. It feels like ketika gua nyerah, gak tau lagi nyokap bakal dapet dukungan dari mana lagi... 

To tell you the truth, I'm already overwhelmed by so many negative feelings. Ketika nyokap curhat tentang masalah adik-adik gua, atau tentang calon suami kaka gua, atau tentang bokap, all I can do is absorbing all the negative feelings. Karena gua sadar, ketika gua membalikan semuanya ke nyokap, like "mama harusnya gini" "mama dulu kenapa ga gini" "mama salah soalnya gak pernah gini", it doesn't solve the problem at all.

Hal yang gua lakukan lainnya adalah fokus searching for another job with higher payment, at it's really really hard. Gua daftar belasan job opportunity dari macem-macem negara, yang punya target payment yang gua inginkan. Turned out that there's this France man on LinkedIn that offered me a job opportunity at one of the biggest projects in Jakarta as a design consultant... Already done the interview and the consultant manager said I'm the best candidate so far and that was the most efficient interview. The salary for this job is almost 2 times my monthly salary. Right now I still waiting for my document to be reviewed by the project owner and then interviewed by them. Hope all of this process going smoothly, but if it ain't, I just hope the yearly performance bonus in my current company is as big as ppl said because of the palm oil price that increasing from last year. 

Dengan semua yang gua lalui ini gua jadi sadar, ketika kita ingin menghadapi problem yang kita jalani, fokus ke apa yang bisa kita lakukan, Allah will do the rest.

Prayer is never rejected, Allah just accepts it in different ways.

The other things, when I broke up with my girlfriends at the end of last month, actually it's really bring me down. But yeah, sometimes the best way to swallow all the bitter pills is to take it as a whole at the same time. Again... although it's really really hard, I always tried focusing to find the problem in myself. like, apa yang selama ini gua udah perbuat baik itu good things or bad things. 

You know, sometimes all that I want to do is said something like "Lo juga dulu gak pernah bla bla bla buat gua" "lo ga ngelakuin bla bla bla" "lo cuman mikirin bla bla bla" karena it's easier to find the problems at the other person. But once again, it won't solve the problems at all.

Ketika bangun pagi dan pikiran gua dipenuhi dengan perasaan bersalah, berfikir cara untuk menyelesaikan masalah, it's really burdened my mind. Every nights, my feelings always tell me bagaimana bisa gua tetap ada buat dia, karena ketika membayangkan dia merasakan hal yang sama seperti yang gua rasakan, it's really hurt my feelings. 

Sometimes I remembered, she ever tell me that, "ketika orang gak minta tolong ke lo, kenapa lo harus inisiatif nolong?" I know, memaksakan pertolongan ke orang bisa jadi gak berakhir  baik, but my feelings always feels the opposite. What I want is just I can always be there for her, be the one that listens all of her problem, absorbing her negative feelings. 

Because you don't need a reason to help someone

Although I know, sometimes ppl only need time for themself. Jadi sekarang yang gua lakukan adalah mencoba berdamai dengan diri sendiri, menarik diri untuk fokus ke diri sendiri terlebih dahulu. Hal yang gua selalu ulang-ulang di pikiran gua adalah, "right person will come at the right time" So, all I hope is she know that if she need me, I'm here. If she don't need me. I'm still here.

Someone being patient with you is one of the softest forms of love, and I will give u back all the loves that u gave me.