Heating, Ventilation, Air Conditioning (HVAC) Engineer
Pada film Avatar: The legend of Aang kita melihat kalau ada 4 jenis pengendali elemen, yaitu api, air, tanah, dan angin. Sebenernya, pengendali keempat elemen tersebut benar-benar ada dan dipelajari pada jurusan teknik mesin.
sumber : https://suryaprasandi.files.wordpress.com
- Pengendali api bisa dilihat pada teman-teman gua yang belajar mata kuliah teknik pembakaran dan sejenisnya, mereka mengendalikan api secara tidak langsung dengan mengotak atik cara pembakaran agar effisien dan aman.
- Pada pengendali air, dilihat dari teman-teman gua yang berfokus pada fluida liquid, mereka mengendalikan air dengan berbagai tekanan dan masa jenis berbeda sesuai dengan keinginan, agar air dapat mengalir ke tempat tujuan dengan memperhatikan sifat alirannya.
- Jika elemen tanah, mungkin masuknya ke teman-teman gua yang belajar tentang alat berat, terutama mining equipment, bagaimana alat-alat mereka bisa mengubah posisi-posisi tanah sesuai keinginan mereka.
- Terakhir pengendali angin, ialah teman-teman gua yang mempelajari sifat aerodinamik dari fluida angin misalnya untuk pesawat terbang atau turbin angin, dan gua yang berfokus pada udara yang kita hirup sebagai HVAC Engineer.
Sebenarnya tugas paling utama HVAC engineer itu hanya bagaimana cara agar kita dapat bernafas, yang pada akhirnya berkembang lebih jauh sebagaimana ilmu-ilmu lainnya.
Awal gua megenal bidang ini, karena bidang ini masuk sistem utilitas bangunan, bidang yang ingin gua fokuskan dari zaman KP karena cita-cita awal gua untuk menjadi kontraktor. Tapi ternyata setelah gua mendalami lebih lanjut bidang ini, ternyata banyak hal yang memerlukan pengendalian udara khusus dan tidak mudah untuk melakukannya.
Pertama mempelajari bidang ini, yang gua tau bidang ini hanya mempelajari tentang harus seberapa dingin udara yang masuk ruangan, dan bagaimana agar ruangan mendapat cukup udara, serta berbagai jenis mesin yang digunakan. Namun pendangan gua mulai berubah ketika pertama kali ikut proyek dosen sekaligus skripsi gua. Pada proyek dosen yang gua jalani, gua diminta untuk mendesain ulang sistem tata udara di ruang operasi rumah sakit. Dari yang gua pelajari di awal, ruang operasi memang mempunyai persyaratan khusus untuk sistim tata udaranya seperti Temperatur, kelembaban (%RH), dan kecepatan angin yang keluar dari diffuser. Setelah gua pelajari lebih dalam lagi, ternyata tidak sesimpel itu untuk membuat sistem tata udara di ruang operasi. Hal ini dikarenakan jenis ruang operasi adalah "clean room" yang tidak hanya kondisi udaranya di atur, namun pergerakan udaranya juga harus diatur sesuai standar.
Pada clean room, fungsi utamanya adalah bagaimana cara agar tidak ada partikel kecil serta mikroorganisme yang masuk ke dalam ruangan. Coba saja bayangkan jika perut kita lagi di bedah dan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh kita, setelah sembuh bisa-bisa timbul penyakit lain, apalagi rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya segala jenis penyakit di dunia ini.
sumber : http://www.sagomed.com.vn
Intinya pada clean room bagaimana kita mengendalikan udara agar udara yang membawa partikel atau mikroorganisme terbuang dari ruangan. Hal yang paling utama adalah mengatur tekanan udara pada setiap ruangan agar tekanan udara pada cleanroom lebih tinggi dari tekanan udara ruangan disekitarnya, jadi udara pasti akan menuju keluar cleanroom. Selain itu pada ruang operasi, diffuser dirancang sedemikian rupa, agar membentuk air curtain dengan adanya air curtain ini, secara tidak tampak akan terbentuk ruangan baru yang kualitas udaranya terhindar dari partikel serta mikroorganisme pada udara sekitarnya.
Tampak Isometri arah aliran udara (kiri), Tampak Samping Arah aliran udara (kanan)
Dari simulasi skripsi yang gua kerjakan, gua mempraktikan konsep tersebut, dan ternyata jumlah partikel di dalam air curtain memang menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan udara yang berada di luar air curtain, karena udara di dalam air curtain merupakan udara yang baru keluar dari diffuser dan melewati HEPA filter.
Setelah selesai sidang, gua kerja di perusahaan kontraktor HVAC dan bekerja menjadi site engineer di salah satu proyek pembuatan pabrik farmasi. Dari berbagai teori yang gua pelajari di kampus, pada keadaan aktual banyak hal lain yang harus dipelajari untuk "mengendalikan udara". Misalnya bagaimana jenis ducting yang harus digunakan dari ketebalannya, jenis insulasi, sampai bentuk-bentuk ductingnya agar aliran udara sesuai yang diinginkan. Selain itu banyak juga hal lain yang perlu diperhitungkan seperti jika jalur ducting yang akan dibuat bertabrakan dengan jalur ducting lainnya, jenis insulasi yang harus digunakan, atau kendala posisi diffuser di ruangan. Jadi dalam proyek ini gua belajar banyak hal baru tentang "mengendalikan udara" ini. Mungkin hal yang paling sulit adalah karena kita tidak dapat melihat udara, tapi kita harus memastikan udara bergerak sesuai dengan keinginan kita.
Tanpa mereka, desain hanyalah menjadi desain
Sekarang gua lagi desain pabrik farmasi yang nantinya akan menjadi pabrik obat onkologi atau obat kanker. Obat-obatan untuk kanker itu mengandung radiasi yang kuat, maka dari itu jika orang sehat terkena obat kanker, yang ada orang tersebut malah akan menderita kanker. Jadi di pabrik onkologi ini, bagaimana caranya agar mengatur udara tidak boleh keluar dari ruangan proses pembuatan obat, selain itu udara dari luar juga tidak boleh masuk ke dalam karena akan membawa partikel dna mikroorganisme yang tidak boleh sama sekali masuk ke dalam proses pembuatan obat.
Proses desain dari penentuan kelas ruangan, sampai ke parameter-parameter detailnya
Untuk kedepannya gua berencana tetap berfokus pada bidang ini, karena banyak hal yang perlu dikembangkan dalam bidang ini, apalagi mengingat kualitas udara di tempat tinggal penduduk pada kota-kota besar. Perlu udara yang bersih untuk membuat tubuh yang sehat, dan merupakan tugas HVAC Engineer buat menciptakan kondisi udara yang bersih tersebut.
Comments
Post a Comment