Do you allow your wife to work?
Buat orang-orang proyek kaya gua, libur sehari dan lepas dari segala kerjaan serta masalah itu sangat berharga banget. It feels like, "Akhirnya gua punya waktu untuk diri gua sendiri".
Oh iya, sebelum pulang kemarin, gua sempet foto-foto beberapa area proyek gua dan udah keliatan banget perbedaannya dari awal proyek (ialah kalau sama terus, gua pasti udah dipecat)
Oh iya, sebelum pulang kemarin, gua sempet foto-foto beberapa area proyek gua dan udah keliatan banget perbedaannya dari awal proyek (ialah kalau sama terus, gua pasti udah dipecat)
Hal-hal kaya ginilah yang selalu ngebuat gua terus semangat walaupun kerjaan terus numpuk. Enaknya jadi engineer di bidang kontraktor tuh, lo bakal terus bisa ngeliat progress yang lo kerjakan, dari awalnya masih belum ada apa-apa, sampai akhirnya semua yang lo kerjain direalisasiin di lapangan.
Tapi terkadang jadi pertanyaan juga buat diri gua sendiri, apakah gua bakal terus menerus berkarir di bidang ini? sedangkan gua tahu bahwa jika terus berada di bidang ini, diri gua bakal terus menerus berpindah-pindah tempat kemana proyek membawa gua.
Pertanyaan ini awalnya muncul ketika ada seorang sohib gua nanya, "yo, lo kalau punya istri bakal lo bolehin kerja?" Obrolan ini membuat gua berpikir, ketika gua memperbolehkan istri gua bekerja, namun gua sendiri harus sibuk kerja ke luar kota terus dan gak tentu kapan waktu pulangnya, akan jadi pertimbangan sendiri ketika sudah punya anak nantinya.
Hmmm, jujur terkadang gua pas masih kecil ngebayangin kalau kedua orang tua gua kerja bakal keren punya orang tua yang sama-sama sibuk di passionnya masing-masing. Mungkin kebanyakan orang pasti berfikir bahwa waktu untuk merawat anaknya akan berkurang, dan anaknya menjadi kurang perhatian. Ok, itu sebuah fakta, tapi gua banyak melihat teman-teman gua yang kedua orang tuanya bekerja tetap terawat dan untuk sedikit banyak hal bisa lebih mandiri.
Ada hal yang terkadang tidak bisa kita batasi, misalnya menghalangi passion seseorang. Mungkin ketika seseorang perempuan menjadi seorang ibu, ia akan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar yaitu membesarkan anaknya, tapi bukan berarti dia harus melepas segala passion yang dimilikinya. Semua orang pasti menginginkan anaknya lebih baik dalam segala hal dibanding dirinya sendiri, dan menurut gua melihat kedua orangtuanya berjuang dalam passionnya masing-masing menjadi suatu pembelajaran sendiri bagi sang anak. Tapi disini pastinya tanggung jawab kedua orang tua itu menjadi lebih banyak, apalagi harus bisa menjadikan quality time ketika sedang kumpul sekeluarga benar-benar efektif untuk menggantikan waktu yang digunakan untuk mengejar passion masing-masing.
Terus gua ngebayangin kondisi kerjaan gua sekarang, sebulan aja cuman ada waktu libur 2 hari, tiap 2 minggu sekali harus masuk hari minggu buat piket soalnya. Kalau dipikir-pikir lagi gua juga bingung kenapa gua kerja gini amat ckck, waktu untuk diri sendiri aja hampir ga ada, gimana mau menempatkan waktu untuk orang lain.
Tapi yaudahlahya, ini kan cuman pemikiran sesaat yang terbesit, masih banyak hal yang mau gua hapai. Seperti yang gua bilang kemarin-kemarin, semua hal ini gua lakukan untuk mengejar mimpi gua, dan gua yakin pada suatu hari gua akan bersyukur terhadap setiap langkah yang gua ambil di masa sekarang.
Comments
Post a Comment