Terdampar di CIkarang

Sekarang ini gua lagi terdampar di salah satu kontrakan di Cikarang. 

Jadi ceritanya minggu lalu pas gua lagi ngelamar-ngelamar kerjaan, gua tiba-tiba langsung dihubungi oleh suatu perusahaan kontraktor HVAC dan disuruh langsung datang ke kantor keesokan harinya. Kantornya lumayan jauh juga, harus turun di st. Duri kalau naik kereta. Setelah mengisi beberapa soal-soal sampai ada soal tentang AUTOCAD segala, gua diwawancara sama bagian HRD nya. Pas udah nyampe rumah lagi, sorenya gua dihubungin kalau sudah diterima, dan diminta untuk bisa kerja secepatnya. 

Awalnya gua ragu juga, karena kantornya jauh, dan emang perusahaannya ga begitu besar dan baru berdiri sekitar 10 tahun, apalagi pada saat itu sedang ada beberapa dosen yang minta bantuan mengolah data pembangkit listrik, simulasi aliran udara ruang auditoriun UI yang akan di buat sebelah MUI, dan ada tugas riset juga tentang Neural Network. 

Sebenarnya orang tua gua juga ragu, menyuruh gua coba memikirkan ulang dahulu keputusan yang akan diambil, tapi atas pertimbangan berbagai hal, dan akhirnya ortu gua setuju, jadilah gua masuk ke perusahaan ini. Keesokan harinya gua langsung diminta ttd kontrak dan diminta mulai bekerja tgl 25 Juli. Oh ia, gaji yang gua ajukan di awal juga tidak diganggu gugat lagi, tapi emang perusahaan ini ternyata hari sabtu juga harus masuk walaupun cuman setengah hari. 

Pas ttd kontrak gua juga ketemu dengan bos besarnya, dan kayanya setiap orang yg mendalami HVAC pasti kenal sama proffesor gua di UI yang bidang HVAC, jadi pertanyaan yg keluar ketika gua bilang dari UI bisanya pertanyaan apakah gua kenal dengan proffesor gua ini. ckck hebat emang..

Diawal-awal kerja ini, gua dibilang mungkin akan stay dulu di kantor pusat. Tapi ternyata hari minggu gua di kabarin bahwa di hari pertama gua kerja, gua langsung ditugasin di proyek di Cikarang, bikin pabrik farmasi yang standar cleanroomnya tinggi. Sebenernya ini kesempatan banget untuk menggali semua pengetahuan di proyek, walaupun agak khawatir juga karena belum ada pengarahan atau apapun terkait basic-basic pekerjaan di perusahaan ini.

Pas udah sampai sana, gua ketemu dengan senior engineer gua, yang keliatannya masih di bawah 30 tahun lah. Ternyata di proyek ini gua jadi satu-satunya engineer yang stay, senior engineer gua ini ke proyek cuman seminggu sekali, ngurusin kalau ada masalah dan memastikan semuanya baik-baik saja. Oh ia, jadi di proyek ini ada main kontraktor yang mengurus segala hal, dari sipil sampai MEP (Mekanikal Elektrikal Plumbing). Nah perusahaan gua ini jadi sub-kontraktor yang tugasnya semua hal di bidang HVAC. Di awal proyek ini jadinya gua harus mengurus segala dokumen-dokumen persiapan pembangunan sistem HVAC nya, dari material approval, hingga shop drawing approval.

Karena gua disana engineer sendirian, dan site manager punya setumpuk urusan lain yang diurus, jadi gua semaksimal mungkin berusaha adaptasi dan nyelesain semua kerjaan di kantor. Terus, karena minggu depannya udah mau running fabrikasi dll dari sistem HVAC, jadi gua harus ngebut nyelesain segala dokumen yang ada, apalagi ketika ada salah dikit aja, dokumennya ga di approve dan harus di resubmit. Kebayang lah ya repotnya disana gimana, apalagi kalau ada bagian-bagian lagin yang lagi butuh engineer, jadi harus bolak-balik juga.

Jarak dari kantor sampai kontrakan gua lumayan juga kalau jalan kaki, sekitar 1.5 km lebih. Terus ada bagian jalanan yang sangat berlumpur, yang kalau lo injek kaki lo tenggelam sematakaki di lumpur, dan mau ke langkah selanjutnya harus pake tenaga, karena kaki terjebak di dalam lumpur. Jalanannya itu karena jalan pintas biar deket jadi ngelewatin perkampungan warga dan padang ilalang. Jangan heran kalau biasanya jalan berdampingan dengan sapi-sapi yang digembala, pokoknya debest lah. Untungnya kontrakan-kontrakan gua ini tempatnya rapi, bersih, terus nyaman juga lingkunganya, kalau ada apa-apa juga tinggal minta bantuan pak haji yang punya kosan, yang mobilnya ada banyaaak.

Di proyek juga gua ketemu dengan 2 orang bagian HSE yang ternyata seumuran gua, terus kamar kontrakan kita ternyata bersebrangan. 2 orang ini langsung banget jadi sohib gua, kemana-mana kita bareng, dan selalu sharing setiap masalah yang ada di kantor atau di lapangan, karena mungkin atasan gua ini sering kurang koordinasi dengan kontraktor lainnya.

Karena kerjaan makin lama makin numpuk, mau ga mau pulang harus malem, tapi kalau malem itu jalanan yang biasa gua lewatin ga ada lampunya samsek, jadi harus pake senter biar jalannya keliatan, ruaar byaza emang.. Soalnya gua kalau lewat sana biasanya sendiri, 2 orang HSE sohib gua itu ada motor. Untungnya ada mobil kantor, yang walaupun pickup lama, bisa dipake. Jadi beberapa hari ini gua bertiga pulang pergi kantor naik mobil itu.

Beberapa hari kerja disini, lama-lama gua akhirnya mulai terbiasa dengan sistem yang ada, walaupun selalu dikejar-kejar oleh main kontraktor, agar proyeknya tidak terkendala. Terus, belakangan ini ada masalah di lapangan, jadi ada genset yang datang dari pusat dan mau dipasang, tapi ternyata belum ada izin pemakaian alat berat untuk memindahkan genset tersebut, yang akhirnya semua proses pemindahannya terhenti, dan gensetnya jadi terletak gitu aja di tengah-tengah proyek, mengganggu jalur kendaraan berat perusahaan lain. Jadi ribet banget harus ngurus segala dokumen yang berdatangan, dan harus ngurus masalah-masalah lain juga. Sempet khawatir masalahnya ga selesai dan jadinya ga bisa pulang, padahal semingguan ini selalu menghitung hari sampai datangnya hari minggu. Untungnya pas banget sabtu sore ini masalahnya clear, dan gua langsung segera cabs ke depok, terserah secape apapun. Jadi tujuan gua hari minggu udah stay di depok apapun yang terjadi, gua juga langsung minta izin perusahaan biar berangkat lagi ke proyeknya boleh senin, biar hari minggu gua seharian bisa kosong dan bisa kemana aja.

Di awal kerja ini pokoknya gua dapet banyak banget pengalaman-pengalaman baru, apalagi emang ada aja masalah di proyek. Semoga aja kedepannya semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan.

Comments

Popular Posts